Show Menu 2

4/8/20

Kemuliaan Malam Nifsu Sya'ban

iTapuih.com - Kemuliaan Malam Nifsu Sya'ban. Menurut pendapat beberapa ulama besar, malam Nisfu Sya'ban merupakan salah satu dari beberapa malam yang bagus untuk berdoa karena tidak akan pernah ditolak oleh Allah.

Sya'ban menempati urutan kedelapan dalam 12 bulan penanggalan islam. Sejarah mencatat, banyak peristiwa besar terjadi pada bulan Sya'ban. Misalnya, perpindahan arah kiblat dari Masjid al-Aqsha menuju Ka'bah (QS al-Baqarah: 144).

Selain itu, turunnya ayat Alquran yang menganjurkan untuk membaca shalawat (QS al-Ahzab: 56). Rasulullah SAW juga menerangkan, diangkatnya catatan amal manusia juga terjadi tiap bulan Sya'ban.


Hal itu disampaikan dalam hadits riwayat Abu Dawud dan Nasa'i. Suatu kali, Usamah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, "Wahai Rasulullah, kelihatannya tak satu bulan pun yang lebih banyak engkau puasakan daripada bulan Sya'ban?"

Nabi Muhammad SAW menjawab, "Bulan itu sering dilupakan orang karena letaknya antara Rajab dan Ramadhan, sedangkan pada bulan itulah diangkat amalan-amalan kepada Tuhan Rabbul 'Alamin. Maka, saya ingin amalan saya dibawa naik selagi saya dalam keadaan berpuasa.".

Sayyid Muhammad bin Alwi bin Abbas al-Maliki dalam Madza fi Sya’ban mengutip sebuah riwayat dari Sayyidina Ali terkait keutaman malam nisfu Sya’ban dan anjuran puasa di siang harinya, Rasulullah SAW bersabda:

“Apabila datang malam Nisfu Sya'ban, beribadahlah di malam harinya dan puasalah di siang harinya” (HR: Ibnu Majah)

Hadis ini menurut Sayyid Muhammad memiliki hadis lain yang menjadi pendukung (syawahid) dan bisa dijadikan landasan untuk diamalkan, apalagi tujuan dari pengamalannya untuk fadhail amal. Para ulama yang pakar dalam masalah dalil pun juga mengutip hadis ini dalam karya-karya mereka, seperti al-Mundziri dalam al-Targhib wa al-Tarhib, Ibnu Rajab dalam Lathaif al-Ma’arif, dan lain-lain.

ADD YOUR COMMENT:

Disqus Comments
 
English Updates
Copyright © 2020 Paja Tapuih